TRAVEL - Surga di Gunung Bromo
Hello guys.. selamat pagi.. apa kabs?
Dimanapun
kalian berada gue pasti doain kalian sehat selalu. Amin~
Nah gue
balik lagi nih
Mau ngapain
lu iz balik lagi?
Mau berak! ya mau cerita lah! gue cipok baru tahu rasa lu.. Okeh serius!
Sebagai
warga negara yang sangat mencintai bumi pertiwi ini, gak afdol rasanya kalau
kita gak bepergian menikmati indahnya alam Indonesia yang gak ada duanya. Berhubung
gue suka jalan-jalan, jadi gue mau menambahkan kolom baru di blog gue yaitu
tentang traveling. kita awali dengan membahas gunung, ngomong-ngomong soal
gunung, ada salah satu gunung yang sering banget gue taklukan yaitu gunung
kembar. Gunung ini gak terlalu tinggi dan uniknya mempunyai banyak type dan
ukuran, mulai dari 32 A sampai 38B. Dan gunung ini adalah satu-satunya gunung
yang puncaknya enak buat dijilat. MUAHAHAHAHAHAHAHA *dibakar pak ustadz*
Pada
kesempatan ini gue mau berbagi cerita perjalanan meng-explore Gunung Bromo,
bromo yang terkenal dengan padang bersisik, eh berisik.. ah bukan! Maksud gue itu padang berbisik dan juga bukit teletubiesnya. Ya gunung bromo merupakan gunung
berapi yang masih aktif dan terkenal sebagai salah satu obyek wisata
yang wajib dikunjungi. Tempat wisata alam ini terletak di Taman Nasional Bromo
Tengger Semeru di timur kota Malang, Jawa Timur. Bahkan saking terkenalnya, mangaka Eiichiro
Oda menjadikan Gunung Bromo sebagai set lokasi movie One Piece terbaru,
Adventure of Nebulandia. yang udah nonton pasti tau.
![]() |
SH Movie One Piece - Adventure of Nebulandia |
So, Lets me explain our journey!
Awal mula
perjalanan gue ke bromo sebenernya agak dadakan, saat gue ngumpul bareng 2
teman gue, imam dan woyo. Kita membahas tentang keindahan bromo, berbekal
cerita itu akhirnya kita bertiga berinisiatif melakukan perjalanan kesana,
bromo. Singkatnya kita bertiga udah siap dengan semua bawang bawaan, dan bismillah
kita berangkat menuju Kota Malang!
Setelah
perjalanan panas terik hujan badai, akhirnya kami tiba di Blitar, rencana kami
memang bermalam disini, dirumah eyang gue dan melanjutkan perjalanan besok
setelah sholat subuh. Malam sebelum tidur gue baru sadar kalau pantat semok gue udah banyak terkikis
akibat perjalanan Semarang – Blitar menggunakan motor.
***
Perjalanan menuju bromo via tumpang, karena kami belum paham daerah sini dan
hanya berbekal “malu bertanya sesat
dijalan” akhirnya kami bertanya sana-sini dan sampailah kami dilokasi pintu masuk. Sebelum
masuk kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, kita harus membayar retribusi
di gate pembayaran sebesar Rp. 15.000,-/per-orang. Dari gate masuk, kami masih
harus memacu motor kami naik turun, belok kanan belok kiri yang saat itu sedang turun hujan, sukses membuat gue kedinginan dan singa dalam perut gue meronta-ronta. Setelah lumayan lama akhirnya kami tiba di
bromo. Benar sekali, Bromo! Gue salut sama jalanan tumpang, curam-curam banget
gila, bikin jantung gue hampir copot, untungnya udah gue ikat kenceng pake tali pramuka, jadi gak
bakalan copot. mungkin vin diesel juga bakalan ogah-ogahan kalau disuruh lewat tumpang.
Gak
banyak mikir, kami langsung cari lokasi untuk menginap malam itu, harga yang
kami dapatkan malam itu adalah Rp. 150.000,-/malam, harga paling murah dan setelah deal dengan si
empunya, akhirnya gue bisa mandi ceria membersihkan badan yang baunya udah kaya
ketek supir angkot. Setelah mandi gak banyak yang gue lakuin selain makan,
kedinginan dan tidur. Kata woyo yang selesai boker, doi serasa cebok pake es batu saking dinginnya air disini.
Paginya
gue terbangun pukul 03.00 pagi gara-gara mendengar suara mesin jeep yang meraung raung
minta dibelai, gue juga sebenernya pegin dibelai kerena kedinginan, cuman yang mau ngebelai siapa? woyo?. Tapi gue segera bangun karena inget kata-kata teman gue yang udah pernah kesini, sunrise bromo itu indah banget, pagi itu gue dan
woyo menggunakan motor naik menuju point view 'penanjakan' tentunya dengan
melawan dinginnya udara bromo pagi itu, saking dinginnya gue sampe meluk woyo dari belakang, udah
kaya pasangan homo mencari kehangatan. gue sempet ngeluh gara-gara kedinginan
sampai kedua rahang gue gemetar. Tapi semua itu berubah kawan, dingin yang saat
itu gue rasain tiba-tiba hilang dalam hitungan detik ketika kami sampai di
puncak penanjakan, digantikan dengan rasa kagum, gue dibuat speechless sama
keindahan golden sunrise pagi itu. Panorama
sunrise pagi itu benar-benar indah. Mungkin cerita yang gue tulis bakal lebih romantis
kalau gue kesini sama cewek, liat sunrise bareng sambil pegangan tangan, cipokan, terus guling-guling dipasir kaya orang gila.. Gak..
gakk..
Keren Banget kan? |
Suasana saat Sunrise |
Setelah
sunrise selesai, kami berdua berjalan meninggalkan puncak penanjakan, berjalan
menuju kawah bromo. Dan gila nya di kawah bromo rame banget, untuk mencapai
kawah bromo kita diharuskan menaik ribuan tangga yang lumayan menguras batin. gue juga gak lupa berkeliling sambil menaiki kuda.
Berhenti dulu, dengkul gue sudah mulai linu! |
Dan gak
berhenti-hentinya gue mengagumi alam Indonesia tentunya, gue gak habis pikir
sama orang-orang yang dengan gampangnya membakar hutan, ngerusak alam, tebang
sana tebang sini. Gue berharap makin kesini makin banyak manusia-manusia yang
sadar dengan keindahan alam yang tak ternilai harganya. Kita lahir di bumi
pertiwi yang indah, sudah sepantasnya kita ikut melestarikan dan menjaga
semuanya. Gue percaya semua hal yang dilakukan dengan hati pasti akan berarti. Begitu juga dengan manjaga alam ini. Sok bijak lu iz! suka-suka gue dong! #azek
***
Mungkin
segitu dulu postingan gue membahasa Gunung bromo, masih banyak tempat-tempat
yang udah pernah gue dan teman-teman gue kunjungi dan tentu saja bakal gue bahas diblog ini. Kali aja bisa jadi rekomendasi teman-teman saat bingung mau liburan kemanab. So,
pasti gue kasih tau kalau ada pastingan baru. Makasih!
Credit by Rizky Fajar Wibowo, jomblo petualang.
0 komentar:
Posting Komentar