TRAVEL - Surga di Gunung Bromo

08.43 Unknown 0 Comments

Hello guys.. selamat pagi.. apa kabs?

Dimanapun kalian berada gue pasti doain kalian sehat selalu. Amin~

Nah gue balik lagi nih

Mau ngapain lu iz balik lagi?

Mau berak! ya mau cerita lah! gue cipok baru tahu rasa lu.. Okeh serius!

Gue nge-take foto ini sambil ngambilin tai kuda yang berserakan

Sebagai warga negara yang sangat mencintai bumi pertiwi ini, gak afdol rasanya kalau kita gak bepergian menikmati indahnya alam Indonesia yang gak ada duanya. Berhubung gue suka jalan-jalan, jadi gue mau menambahkan kolom baru di blog gue yaitu tentang traveling. kita awali dengan membahas gunung, ngomong-ngomong soal gunung, ada salah satu gunung yang sering banget gue taklukan yaitu gunung kembar. Gunung ini gak terlalu tinggi dan uniknya mempunyai banyak type dan ukuran, mulai dari 32 A sampai 38B. Dan gunung ini adalah satu-satunya gunung yang puncaknya enak buat dijilat. MUAHAHAHAHAHAHAHA *dibakar pak ustadz*


Pada kesempatan ini gue mau berbagi cerita perjalanan meng-explore Gunung Bromo, bromo yang terkenal dengan padang bersisik, eh berisik.. ah bukan! Maksud gue itu padang berbisik dan juga bukit teletubiesnya. Ya gunung bromo merupakan gunung berapi yang masih aktif dan terkenal sebagai salah satu obyek wisata yang wajib dikunjungi. Tempat wisata alam ini terletak di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru di timur kota Malang, Jawa Timur. Bahkan saking terkenalnya, mangaka Eiichiro Oda menjadikan Gunung Bromo sebagai set lokasi movie One Piece terbaru, Adventure of Nebulandia. yang udah nonton pasti tau.

SH Movie One Piece - Adventure of Nebulandia


So, Lets me explain our journey!

Awal mula perjalanan gue ke bromo sebenernya agak dadakan, saat gue ngumpul bareng 2 teman gue, imam dan woyo. Kita membahas tentang keindahan bromo, berbekal cerita itu akhirnya kita bertiga berinisiatif melakukan perjalanan kesana, bromo. Singkatnya kita bertiga udah siap dengan semua bawang bawaan, dan bismillah kita berangkat menuju Kota Malang!


Setelah perjalanan panas terik hujan badai, akhirnya kami tiba di Blitar, rencana kami memang bermalam disini, dirumah eyang gue dan melanjutkan perjalanan besok setelah sholat subuh. Malam sebelum tidur gue baru sadar kalau pantat semok gue udah banyak terkikis akibat perjalanan Semarang – Blitar menggunakan motor.

***

Perjalanan menuju bromo via tumpang, karena kami belum paham daerah sini dan hanya berbekal “malu bertanya sesat dijalan” akhirnya kami bertanya sana-sini dan sampailah kami dilokasi pintu masuk. Sebelum masuk kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, kita harus membayar retribusi di gate pembayaran sebesar Rp. 15.000,-/per-orang. Dari gate masuk, kami masih harus memacu motor kami naik turun, belok kanan belok kiri yang saat itu sedang turun hujan, sukses membuat gue kedinginan dan singa dalam perut gue meronta-ronta. Setelah lumayan lama akhirnya kami tiba di bromo. Benar sekali, Bromo! Gue salut sama jalanan tumpang, curam-curam banget gila, bikin jantung gue hampir copot, untungnya udah gue ikat kenceng pake tali pramuka, jadi gak bakalan copot. mungkin vin diesel juga bakalan ogah-ogahan kalau disuruh lewat tumpang.


Gak banyak mikir, kami langsung cari lokasi untuk menginap malam itu, harga yang kami dapatkan malam itu adalah Rp. 150.000,-/malam, harga paling murah dan setelah deal dengan si empunya, akhirnya gue bisa mandi ceria membersihkan badan yang baunya udah kaya ketek supir angkot. Setelah mandi gak banyak yang gue lakuin selain makan, kedinginan dan tidur. Kata woyo yang selesai boker, doi serasa cebok pake es batu saking dinginnya air disini.


Paginya gue terbangun pukul 03.00 pagi gara-gara mendengar suara mesin jeep yang meraung raung minta dibelai, gue juga sebenernya pegin dibelai kerena kedinginan, cuman yang mau ngebelai siapa? woyo?. Tapi gue segera bangun karena inget kata-kata teman gue yang udah pernah kesini, sunrise bromo itu indah banget, pagi itu gue dan woyo menggunakan motor naik menuju point view 'penanjakan' tentunya dengan melawan dinginnya udara bromo pagi itu, saking dinginnya gue sampe meluk woyo dari belakang, udah kaya pasangan homo mencari kehangatan. gue sempet ngeluh gara-gara kedinginan sampai kedua rahang gue gemetar. Tapi semua itu berubah kawan, dingin yang saat itu gue rasain tiba-tiba hilang dalam hitungan detik ketika kami sampai di puncak penanjakan, digantikan dengan rasa kagum, gue dibuat speechless sama keindahan golden sunrise pagi itu. Panorama sunrise pagi itu benar-benar indah. Mungkin cerita yang gue tulis bakal lebih romantis kalau gue kesini sama cewek, liat sunrise bareng sambil pegangan tangan, cipokan, terus guling-guling dipasir kaya orang gila.. Gak.. gakk.. 


Keren Banget kan?

Suasana saat Sunrise


Setelah sunrise selesai, kami berdua berjalan meninggalkan puncak penanjakan, berjalan menuju kawah bromo. Dan gila nya di kawah bromo rame banget, untuk mencapai kawah bromo kita diharuskan menaik ribuan tangga yang lumayan menguras batin. gue juga gak lupa berkeliling sambil menaiki kuda.
Berhenti dulu, dengkul gue sudah mulai linu!

Dan gak berhenti-hentinya gue mengagumi alam Indonesia tentunya, gue gak habis pikir sama orang-orang yang dengan gampangnya membakar hutan, ngerusak alam, tebang sana tebang sini. Gue berharap makin kesini makin banyak manusia-manusia yang sadar dengan keindahan alam yang tak ternilai harganya. Kita lahir di bumi pertiwi yang indah, sudah sepantasnya kita ikut melestarikan dan menjaga semuanya. Gue percaya semua hal yang dilakukan dengan hati pasti akan berarti. Begitu juga dengan manjaga alam ini. Sok bijak lu iz! suka-suka gue dong! #azek

***

Mungkin segitu dulu postingan gue membahasa Gunung bromo, masih banyak tempat-tempat yang udah pernah gue dan teman-teman gue kunjungi dan tentu saja bakal gue bahas diblog ini. Kali aja bisa jadi rekomendasi teman-teman saat bingung mau liburan kemanab. So, pasti gue kasih tau kalau ada pastingan baru. Makasih!



Credit by Rizky Fajar Wibowo, jomblo petualang.

0 komentar: